JAUH DARI KAMPUNG HALAMAN AKIBAT MERANTAU

Kampung halaman merupakan tempat tinggal bagi banyak masyarakat yang tinggal di pedalaman desa jauh dari kericuhan dan keramaian kota, kampung halaman dengan pemandangan indah dan udara segar di penuhi pepohonan tinggi yang di hinggapi burung burung dengan kicauan menyuarakan cinta dan rindu sahabat yang datang dari kampung sebelah.

Seperti biasa kami bermain bersama hingga senja datang hingga malam pun tiba kami duduk bersama menikmati secangkir kopi namun tidak lama karena kami harus berpisah karena kesibukan berkerja di luar desa dan waktunya pun tiba kawan pun satu persatu berangkat kerja meninggalkan kampung halaman dan keluarga tercinta.

sebelum pergi teman teman melakukan perpisahan dengan memberikan pelukan hangat yang akan di kenang dan di ingat selalu dan berkata selamat tinggal semoga baik baik saja dan berhasil menjadi orang di luar sana. teman pun memulai perjalananya menggunakan sepede motor peninggalan kakeknya menuju gunung, setelah dari gunung diapun naik angkutan umum ketempat bibinya untuk bermalam disana hingga keberangkatnya.

tibalah waktu untuk keberangkat yang mengharuskan pagi pagi bangun dan bergegas mandi menuju ke bandara menggukan bus. bibi pun ikut menemani hingga pesawat terbang.

PENGALAMAN DI KAPAL BESAR YANG BISA MELAYANG DI UDARA

teman sudah duduk di dalam pesawat bernomor 13A ini pengalaman pertamanya berpergian dengan pesawat awalnya takut tetapi lama kelamaan dia menikmati perjalananya sambil tersenyum senyum tidak jelas melirik sesana kemari memperhatikan orang orang sekitar.

para penumpang pun memperhatikan teman dengan pandangan aneh seperti tidak pernah melihat orang kampung pergi keluar negeri naik pesawat, sepertinya itu hal biasa namun tidak tapi membuat bingung. teman pun tidak menghiraukan dan melihat keluar dari jendela pesawat sambil sambil berkata dalam hati oh ternyata begini bentung awan dia pun tertawa karena selama ini hanya bisa memandang awan dari kejauhan saat di kampung.

tidak terasa pesawat telah mendarat dan teman pun sampai ke negri orang untuk bekerja. teman lekas pergi ambil bagasi dan menyewa taksi untuk menuju kantor tempat dia bekerja, perjalanan memakan waktu 4 jam selama itu membuat teman tidur di dalam mobil. rasanya ingin cepat sampai tapi tidak sampai sampai karena kejauhan.

penantian yang tidak sia sia akhirnya sampai juga teman mengeluarkan uang 45 ribu ongkos dari bandara ke kantor, sampai di sana disambut oleh rekan kerja lainnya sambil berkata lama tidak berjumpa apakah sudah makan, kalau belum makan ambil dulu uang makan sama kakak di atas lalu kita pergi makan nasi babi di pasar dengan kantor.

lelah seharian di perjalanan semua terbayar lunas dengan sepiring nasi babi yang sangat dia sukai. selesai makan mereka lanjut pergi ke market untuk membeli beberapa bekal yang menjadi cemilan di saat bekerja di kantor. selesai dari dana mereka pun pulang ke ruang kamar masing masing.

sampai di kamar tidak lupa untuk menyalakan lampu dan mengkunci pintu, ambil selimut dan tidur cantik hingga pagi waktunya pun tiba untuk berangkat kerja bersama dengan yang lainnya. habis mandi jalan menuju kantor sampai di kantor order makan untuk sarapan. siang pun tiba waktunya pesan makan siang bersama teman teman dan berkerja sampai sore. begitu sore tiba mata pun mulai ngantuk pikiran mulai capek dia pun membuat secangkir kopi panas agar bisa bertahan sampai malam pergantian shift.

pengalaman pertama bekerja membuatku memeras tenaga dan pikiran sedikit karena banyak belum paham tentang apa yang di kerjaan mau tidak mau harus bisa dan lancar agar tidak menjadi beban bagi rekan kerja lainnya. akhirnya selesai juga satu harian bekerja tanpa ada gangguan dan hambatan.

sebelum pulang jangan lupa mengucapkan salam dan berpamitan dengan yang masuk malam, setelah semua turun bersama menuju parkiran motor di luar kantor untuk pulang ke rumah masing masing dan beristirahat. jam 10 malam aku pun masih belum bisa tidur yang dilakukan hanya melihat handpone hingga tertidur sendiri sekitar jam satu dini hari. ketika bangun cukup kaget karena sudah jam 11 siang sedangkan masuk kerja jam 9 pagi mau tidak mau teman pergi kerja tidak mandi dulu hanya membasai rambut dan mencuci muka tapi tidak menggosok gigi. sampai di kantor di marahin oleh atasan karena terlambat

minta maaflah agar atasan tidak terlalu emosi, akhirnya minta maaf juga dan tidak akan pernah di ulangi lagi semoga itu berhasil. mulailah belajar bekerja sambil pelan pelan rekan kerja mengajarkan teknik melakukan pekerjaan kantor dengan baik dan tidak melakukan kesalahan karena jika melakukan kesalahan akan di potong gaji. gaji sedikit kalau di potong anak istri di kampung halama mau makan apa.

satu dua hari aku lewatkan bekerja di luar negri dan akhirnya mulailah aku terpikir orang orang yang aku sayangi di kampung, tiba tiba teman terpikir dengan ibu dan ayah di rumah sambil bertanya tanya apakah mereka sehat dan sudah makan? aku masih belum bisa mengirim uang bulanan untuk mereka sampai gajian bulan depan.

itu semua membuat teman tidak bisa tidur hanya bisa terbaring jenuh di kasur. ini semua bertanda aku harus pulang mau bagaimanapun di kampung halaman tetap lebih nyaman untuknya walaupun di kampung tidak ada mobil mewah ataupun mall setidaknya ada pujaan hati yang bisa aku lihat setiap hari.

keesokan harinya aku pun menjumpai atasan untuk mengajukan pemohona berhenti berkerja untuk selama lamanya karena disini tidak cocok. atasannya melarang dan menyarankan untuk coba bertahan karena memang begini lah rasa rasa merantau dan itu sudah biasa yang banyak orang lain alami juga. dia berkata kamu hanya perlu waktu dan saling bertukar pikiran dengan perantau lainnya. jangan hal kecil membuatmu lemah dan goyang seperti ini bayangkan ketika teman melakukan perjalan sampai sejauh ini itu sangatlah penuh perjuangan dan semangat.

teman pun pulang dan mempertimbangkannya lagi baik baik yang diberikan waktu sampai akhir bulan, dan waktunya pun tiba untuk memberikan keputusan teman pun membatalkannya semua dan melanjutkan perjuangannya di luar negri. semua terasa damai kembali dan kembali bekerja dengan sangat bergembira.